Siswi SMP Dikabarkan Lumpuh Usai Divaksin MR, Begini Komentar Dokter

Niken Angela siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari Demak, Jawa Tengah, dikabarkan lumpuh tak lama setelah menerima vaksin campak dan rubella (MR) di sekolahnya. Niken pun sudah beberapa hari ini dirawat di rumah sakit.

Menanggapi hal tersebut pendiri Rumah Vaksinasi dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), mengatakan agar masyarakat jangan langsung mengambil kesimpulan vaksin yang jadi penyebab kelumpuhan. Kemungkinan ada penyebab lainnya dan kebetulan terjadi berbarengan setelah anak divaksinasi.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut vaksin MR sudah teruji aman dan digunakan di sekitar 150 negara. Efek samping diketahui memang ada namun hanya demam, bengkak di lokasi suntikan, dan munculnya ruam merah ringan tidak sampai menimbulkan kelumpuhan.


Menurut dr Piprim menyalahkan vaksin pada kejadian kelumpuhan sama seperti menyalahkan vaksin ketika seseorang patah tulang akibat terjatuh.

"Menanggapi berita anak sekolah lumpuh setelah imunisasi itu mirip dengan saat kita menanggapi berita bayi yang patah tangan dan kaki setelah imunisasi (karena ojeknya kecemplung parit)," kata dr Piprim saat dihubungi detikHealth pada Senin (14/8/2017).

"Selidiki dulu hubungan sebab akibat antara kejadian dengan imunisasi. Bener enggak bayi itu tangan dan kakinya patah akibat imunisasi. Kalau benar patah tangan dan kaki karena imunisasi mestinya jutaan bayi yang lain patah tangan dan kaki juga dong habis imunisasi," lanjut dr Pimprim

Vaksin MR diberikan serentak oleh pemerintah pada jutaan anak di Indonesia pada periode bulan Agustus-September. Tujuannya untuk melindungi anak dari campak dan rubella yang dapat menyebabkan kecacatan.

dr Piprim mengatakan bila memang vaksin MR yang menyebabkan kelumpuhan, seharusnya ada banyak kasus lain di mana anak-anak mengalami hal yang sama.

Comments

Popular posts from this blog

Ingin Cepat Kurus, Lebih Efektif Olahraga Berat atau Ringan Tapi Lama?

Mengenal Pillo Si Robot Kesehatan Pribadi yang Pintar dan Ramah

Apakah Kurang Tidur Bisa Memicu Darah Tinggi?